@gejayanmemanggil

Baik UUPA No. 5 Tahun 1960 hingga Nawa Cita ala Jokowi lewat Perpres No. 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria selalu jadi omong kosong. ㅤㅤ Data KPA pada 2019, menyebutkan bahwa 1% penduduk menguasai 68% tanah di Indonesia. Ketimpangan penguasaan tanah ini memicu berbagai konflik agraria. Dalam rentang 2014-2019 saja terjadi 2.047 konflik agraria di sektor perkebunan, kehutanan, pertambangan, pertanian, infrastruktur dan properti, serta pesisir pulau-pulau kecil. ㅤㅤ Ditambah lagi, dalam rancangan akan diagendakan kembali Bank Tanah dalam rangka mempercepat proses pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur. Dari situ dapat terlihat bahwa pemerintah memang menempatkan prioritas tanah untuk investasi. ㅤㅤ Monopoli lahan lewat konsensi skala besar tentu akan makin mengebiri hak atas tanah bagi masyarakat adat, masyarakat desa, dan orang-orang miskin kota atas nama investasi dan omong kosong pembangunan nasional. ㅤㅤ Saban tahun, kerap kita dengar tuntutan yang sama dari aspal-aspal jalan dan pengabaian yang sama dari setan-setan pengampu jabatan. Jadi, bagaimana jika kita mulai mencari cara untuk mengejawantahkan penolakan ini dalam praksis yang lebih radikal?

APA KABAR KITA NANTI SETELAH RUU OMNIBUS LAW DISAHKAN? Berikut adalah kabar dari Makassar: Massa aksi yg bersolidaritas, atas penahanan 20an orang saat Aksi Hari Tani Nasional di Makassar, di polerstabes kembali direpresif. 4 Orang ditahan. Total 28 yg ditahan, massa aksi gerakan rakyat Makassar.

ㅤㅤ Kawan-kawan Gerakan Rakyat Mahasiswa untuk Petani (GERAM TANI) Kupang Nusa Tenggara Timur yang melakukan aksi pada hari ini (24/09/2020) dalam memperingati Hari Tani Nasional mendapat tindakan represif oleh pihak kepolisian. ㅤㅤ Pembubaran secara paksa dilakukan dengan dalih tidak memiliki izin pemberitahuan aksi. Padahal aksi yang dilakukan sudah melayangkan surat pemberitahuan dan mendapat Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP). Upaya penangkapan juga dilakukan oleh aparat keamanan terhadap 13 anggota massa aksi. ㅤㅤ Hal demikian merupakan wujud dari pemerintah melalui aparat keamanan yang anti terhadap demokrasi dan anti terhadap rakyat miskin. Berikut dokumentasi represifitas dan nama-nama 13 anggota massa aksi yang ditangkap: ㅤㅤ 1. Virus (Pelmabar) 2. Rian Kabus (Pelmabar) 3. Jo (Pelmabar) 4 Lastri (Pelmabar) 5. Oki (Kerikil) 6. Luiz (Kerikil) 7. Mikel (AMP) 8. Jack (AMP) 9. Joseph Kelen (Pembebasan) 10. Yufen Bria (LMND-DN) 11. Armin (Individu Prodem) 12. Belum Diketahui 13. Belum Diketahui ㅤㅤ Mohon sebarluaskan dan advokasi untuk kawan-kawan sekalian!

Jadi begini.... Di sebuah negara yang tak patut disebutkan namanya itu, inkapabilitas pemerentah dalam menangani pandemi membikin lonjakan korban jadi tak terbendung. ㅤㅤ Keadaan sudah sebegitu genting, tetapi keparat-keparat dalam sistem bobrok ini memilih untuk sekadar haha-hihi dan menipu rakyatnya sendiri. Regulasi yang condong pada kepentingan oligarki dan mega-korporasi, alih-alih kelas ekonomi rentan, terus saja dipaksakan untuk gol. Apa pun caranya. ㅤㅤ Melihat hal-hal yang terjadi, apa pilihan paling tepat selain memberaki muka orang-orang dalam sistem bobrok ini? ㅤㅤ

Dua tiga sendok nasi, jangan lupa ikut konsolidasi. Dah gt aj 🙏

ㅤㅤ Pak Buhing, ketua masyarakat adat Kinipan ditangkap pada Rabu, 26 Agustus dan diseret oleh sepasukan aparat lengkap bersenjata tajam dari kediamannya. ㅤㅤ Pak Buhing & kelompk masyarakat adat Kinipan sejak 2018 berjuang mempertahankan tanah wilayah adatnya yg hendak disulap menjadi perkebunan sawit, dengan gerakan Save Kinipan ㅤㅤ Beberapa hari yang lalu, Riswan, pemuda adat Kinipan juga ditangkap dan dikriminalisasi ㅤㅤ Mari bersolidaritas, desak PEMDA.Provinsi Kalimantan -Tengah &Polda Kalimantan Tengah untuk ✊🏽✊🏽 ㅤㅤ Kirimkan pesan solidaritasmu kepada KAPOLDA KALTENG melalui No Hp berikut ini ㅤㅤ 0813-8777-1990 dengan format: ㅤㅤ Saya ...... /lembaga/ ... (Asal Daerah), Mengecam penangkapan paksa yang dilakukan personil Polda Kalteng terhadap Masyarakat Desa Kinipan, Kabupaten Lamandau yang sedang melindungi wilayah Adatnya dari kegiatan Perusahaan PT. Sawit Mandiri Lestari. ㅤㅤ Bebaskan seluruh masyarakat yang ditangkap, hentikan aktifitas Perusahaan di Hutan Adat Laman Kinipan. ㅤㅤ Salam Hormat,

Semua imajinasi politik, strategi gerakan, keresahan, atau apa pun itu mari kita bagikan esok hari.

Setelah semua hal yang terjadi kemarin, masih berkenan tegak berdiri?

Untuk kawan-kawan yang bertanya perihal tindakan represif kemarin, berikut kami jelaskeun.

Solidaritas dari Aliansi Rakyat Bergerak (@gejayanmemanggil) untuk semua kawan di setiap titik aksi yang direpresi dan ditahan oleh para keparat dalam serangkaian aksi . Bangun kolektivitas horizontal yang kokoh!

Teruntuk kawan-kawan media~

Sila akses, baca, dan resapi betul-betul hasil kajian ini agar kawan-kawan dapat mengartikulasikan pada tahap paling radikal bagaimana penolakan terhadap untuk aksi hari ini dan hari-hari mendatang di setiap titik api. Don't panic, organize! Klik tautan di bio.